PerkembanganKebudayaan/Peradaban Islam Pada Masa Bani Abbasiyah
Kondisi sosial
Muslim non Arab merasa diangkat derajatnya hak-hak mereka disamakan bahkan dalam beberapa
periode masyarakat muslim non Arab memegang peranan yang sangat penting dalam
pemerintahan dan tidak ada pembedaan kelas antara penduduk Arab dan non Arab.
Dengan demikian mereka mampu memberikan sumbangan yang penting dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban.
Kemajuan kebudayaan
perkembangan kebudayaan
berjalan seiring dengan penyebaran islam. Pada masa Bani Abbasiyah wilayah
pemerintahan islam meluas sampai ke Spanyol di barat dan India di timur. Pada
masa itu Bagdad dan Andalusia menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan.
Bangsa-bangsa non Arab yang telah masuk dalam wilayah islam memakai bahasa Arab
dan adat istiadat Arab dalam kehidupan sehari-hari.
Kemajuan politik dan militer
Perkembangan politik dan militer Bani Abbasiyah terbagi ke dalam lima
periode. Dalam setiap periode terjadi perubahan pemegang kekuasaan, sistem
pemerintahan dan kebijaksanaan militer. Periode pertama mulai tahun 132 –
232H/750-847 M. Periode kedua mulai tahun 232-334 H / 847-946 M, peride ketiga
mulai tahun 334- 464 H /946- 1075 M, periode ke empat mulai tahun 464 – 623 H /
1075 – 1225 M, dan periode ke lima mulai tahun 623 – 656 H/1225–1258 M.
Kondisi Sosial
Menyebarnya Islam sampai ke
luar jazirah Arab membuat bangsa arab berinteraksi dengan bangsa non
Arab,sehingga muncullah kelas dalam masyarakat Arab :
1.
Kaum muslim Arab
2.
Kaum muslim non Arab (mawali)
3.
Kaum non muslim (zimmi)
Akan tetapi karena runtuhnya
Dinast Umayyah karena adanya perbedaan perlakuan terhadap masyarakat maka
kemudian Dinasti Abbasiyah berusaha menghapus kelas-kelas sosial tersebut.
Mereka menyamakan antara orang arab maupun non arab. Setiap masyarakat punya
hak yang sama dalam hal berpendapat dan berkarya. Sehingga pada masa ini
pengaruh dari orang non arab pun sangat besar, termasuk dalam hal pemerintahan.
Beberapa Keluarga yang berperan
penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah:
1. Keluarga Barmak
Dipimpin oleh Khalid bin Barmak. Ia punya peran besar dalam gerakan dakwah dan proses
berdirinya dinasti Abbasiyah. Jasa besar Khalid bin Barmak adalah menumpas
pemberontakan di Mesopotamia. Kemudian dia jadi Gubernur disana. Dia diangkat sebagai Wazir yang
pertama kali, kemudian diganti anaknya
Yahya bin Khalid,kemudian Ja’far bin Yahya. Selain itu saudaranya Fadl bin
Yahya jadi Gubernur Persia Barat dan Khurasan
2. Dinasti Buwaihiyah
Mereka berasal dari golongan
Syi’ah, punya peran penting selama satu abad. Ia adalah putra-putra Buwaih yang
berasal dari Dailami yang tinggal di pegunungan barat daya Laut Kaspia. Mereka
terdiri Ali bin Buwaih berkuasa di
Isfahan, Hasan bin Buwaih berkuasa di Ray dan Jabal dan Ahmad bin Buwaih yang
berkuasa di Al Ahwaz dan Khuzistan. Mereka diakui sebagai Sultan oleh khalifah
Abbasiyah, sebaliknya mereka mengakui kekhalifahan Dinasti Abbasiyah
3. Dinasti Seljuk
Kedudukannya hampir sama dengan
dinasti Buwaihiyah. Mereka jadi penguasa yang sesungguhnya sementara khalifah hanya sebagai simbol saja.
Perkembangan Kebudayaan pada masa Bani Abbasiyah
Wilayah yang telah ditaklukkan
penduduknya masuk Islam dengan sukarela setelah mengetahui kemajuan peradaban
arab dan rapinya pemerintahan Islam
Banyak wilayah yang ditaklukan
ter-arabkan seperti: Mesir, suriah, palestina, maroko, dan al jazair. Banyak
bangsa ini yang lupa bahasa dan budaya mereka sendiri, sehingga pengertian arab
tidak hanya bagi orang yang di jazirah arab saja.
Bangsa non arab yang telah
masuk wilayah Islam mempergunakan bahasa arab dan adat istiadat arab dalam kehidupan
sehari-hari. Pada saat ini Baghdad dan Andalusia sebagai pusat peradaban dan
ilmu pengetahuan.
Hanya mengenal huruf arab
Di Sisilia hal yg hampir sama
terjadi Raja Roger I dari Normandia menjadikan istananya sbg tempat pertemuan
para filosof, dokter dan ahli islam lainnya (meniru Harun Arrosyid). Ketika
Roger II menjadi raja, ia juga terpengaruh budaya arab. Pakaian kebesarannya
adalah pakaian arab, gerejanya dihiasi dg ukiran dan tulisan arab. Wanita
kristen Sisilia meniru mode pakaian Islam
Masa Harun Arrosyid dan Al
Makmun peradaban Islam mencapai puncak kejayaan, ikut berperan juga bangsa
india dan Yunani.
Banyak sastrawan dan Budayawan
yang muncul saat Islam menguasai Jundisabur, Harran, Antiokia dan Iskandariyah.
Bukti kemajuan budaya masa Bani Abasiyah
Munculnya sastrawan dan
budayawan seperti : Umar Khayam, Az Zamakhsyari, Al Qusyairi, AnNafisi, Ibnu
Maskawaih, Al Kindi
Adanya peninggalan-peninggalan
bersejarah, seperti: Istana, masjid dan bangunan lainnya.
Sastrawan dan Budayawan tersebut antara lain:
A. Umar Khayam
Lahir di Nisabur, Khurasan. Seorang penyair yang
juga ahli bidang matematika, astronomi dan filsafat. Dia bekerja pada Sultan
Maliksyah, raja dinasti Seljuk yang menguasai Persia. Karyanya “Rubaiat”. Dia
juga seorang sufi yang mengkritik dan mengoreksi para ilmuwan. Dalam sajaknya selalu mencari
pembuktian logis dlm menghadapi problem-problem filsafat.
B. Az Zamakhsyari
Dia adalah pakar bahasa dan kesusastraan arab,
karyanya : Asas al Balaghah, Al Mufrad wa al Mua’allaf fi an Nahwi, al Mustaqim
fi Amsal al arab.
Peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut antara
lain:
Istana Al
Hasyimiyah yg didirikan oleh Abu Abbas Assafah
Pembangunan
kota Baghdad pada masa Abu Ja’far al Mansyur.
Pembangunan
masjid sbg pusat kegiatan umat Islam seperti :
- masjid al Mansur oleh Abu
Ja’far al Mansyur
- masjid Raya Ar Risyafah oleh
al Mahdi
- Masjid Jami’ Qoss al Khilafah
oleh al Muktafi
- masjid Raya Samarra oleh al
Mutawakkil
- masjid Agung Isfahan oleh Al
Malik Syah,
- dan sebagainya
Fungsi masjid pada masa Bani Abbasiyah
Sebagai tempat sholat
Sebagai tempat bermusyawarah
Sebagai
tempat berkumpulnya para ulama dan ilmuwan yang mendiskusikan berbagai macam
ilmu pengetahuan (tempat belajar)
Perkembangan Politik dan Militer Bani Abbasiyah, di
bagi 5 periode :
Periode Pengaruh Persia Pertama
Periode Pengaruh Turki Pertama
Periode Pengaruh Persia Kedua
Periode Pengaruh Turki Kedua
Periode Non Pengaruh
1. Periode Pengaruh Persia Pertama
Dinamakan demikian karena periode ini terdapat satu
keluarga bangsawan Persia yang sangat berpengaruh dalam pemerintahan Bani
Abbasiyah, yakni keluarga Barmak. Periode ini merupakan masa keemasan dan
kejayaan Bani Abbas, walaupun demikian, bibit kemunduran Bani Abbas sudah
muncul pada periode ini, yaitu ketika terjadi perang saudara antara al Amin dan
al Ma’mun.
Khalifah Bani Abbasiyah yang memerintah pada periode
pertama :
1. Abu Abbas As-Saffah 750-754 M
2. Abu Ja’far al Mansur 754-775 M
3. Al Mahdi
775-785 M
4. Al Hadi
785-786 M
5. Harun Ar Rasyid 786-809 M
6. Al Amin
809-813 M
7. Al Ma’mun 813-833 M
8. Al Mu’tasim 833-842 M
9. Al Wasiq 842-847 M
2. Periode Pengaruh Turki Pertama
Disebut demikian karena tentara Turki yang menjadi
tentara Bani Abbasiyah sangat mendominasi pemerintahan. Mereka diangkat oleh
Khalifah al Mu,tasim serta al Wasiq pd periode pertama. Pada periode ini
pengaruh mereka sangat kuat Bahkan mereka dapat mempengaruhi pengangkatan atau
pemberhentian khalifah.
Khalifah yg memerintah pada periode kedua :
1. Al Mutawakkil 847-861 M
2. Al Muntasir 861-862 M
3. Al Musta’in 862-866 M
4. Al Mu’taz
866-869 M
5. Al Muhtadi 869-870 M
6. Al Mu’tamid 870-892 M
7. Al
Mu’tadid 892-902 M
8. Al
Muktafi 902-908 M
9. Al
Muktadir 908-932 M
10. Al Qahir 932-934 M
11. Ar Radi 934-940 M
12. Al
Muttaqi 940-944 M
3. Periode Pengaruh Persia kedua
Disebut demikian karena pada masa ini sebuah golongan dari bangsa Persia
berperan penting dalam pemerintahan Bani Abbasiyah, yaitu Bani Buwaih.Mereka
memegang jabatan amir-al umara, yakni
pelaksana kekuasaan dan pemerintahan Bani Abasiyah. Khalifah pada masa ini hanya sebagai simbul Istana.
Khalifah-khalifah yang berkuasa, antara lain :
1. Al Muktafi 944-946 M
2. Al Muti 946-974 M
3. At Ta’i 974-991 M
4. Al Qadir 991-1031 M
5. Al Qa’im 1031-1075 M
4. Periode Pengaruh Turki Kedua
Disebut demikian karena pada saat ini sebuah
golongan dari bangsa Turki berperan penting dalam pemerintahan Bani Abbasiyah,
yakni Bani Seljuk. Sama halnya dengan Bani Buwaih, mereka juga memegang jabatan
amirul-umara, yakni pelaksana kekuasaan dan pemerintahn Bani Abbasiyah
Khalifah pada periode ini adalah :
1. Al Qa’im
1031-1075 M
2. Al Muqtadi
1075-1094 M
3. Al Mustazir
1094-1118 M
4. Al Mustarsid
1118-1135 M
5. Ar Rasyid
1135-1136 M
6. Al Muqtafi
1136-1160 M
7. Al Mustanjid
1160-1170 M
8. Al Mustadi
1170-1180 M
9. An Nasir 1180-1225 M
5. Periode Non Pengaruh
Pada periode ini Bani Abbasiyah sudah tidak lagi
dipengaruhi pihak manapun. Akan tetapi, kekuatan politik dan militer Bani
Abbasiyah sudah lemah sehingga kekuasaan mereka tinggal meliputi wilayah Irak
dan sekitarnya saja. Bani Abbasiyah runtuh pada tahun 1258 M karena serangan
Bangsa Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan.
Khalifah pada periode kelima ini antara lain :
1. An Nasir
1180-1225 M
2. Az Zahir
1225-1226 M
3. Al Mustansir
1226-1242 M
4. Al Musta’sim
1242-1258 M
Perbedaan sikap politik antara Bani Umayyah dan Bani
Abbasiyah
Bani Umayyah
· Dalam segala bidang masih bercorak arab murni
Bani Abbasiyah
· Dalam berbagai bidang sudah mulai bercampur dengan corak
persia, turki dan lainnya.
· Baghdad jadi kota terbuka sehingga segala bangsa
yang menganut berbagai keyakinan dijinkan bermukim di dalamnya, karena
merupakan pusat kegiatan politik,ekonomi sosial dan budaya.
· Kebebasan berpikir sebagai hak asasi manusia diakui
sepenuhnya.
· Para menteri keturunan persia diberi hak yang penuh
dalam menjalankan pemerintahan sehingga mereka memegang peranan yang penting
dalam pembinaan Tamaddun Islam.
Lembaga Pemerintahan
Pengangkatan
wazir (perdana menteri) sebagai pembantu khalifah dalam menjalankan roda
pemerintahan.
Pembentukan
Diwanul Kitabah yang dipimpin oleh Raisul Kitabah(sekretaris negara)
Raisul
Kitabah dibantu oleh beberapa sekertaris :
·
Katibul
Rasa’il/urusan persuratan
·
Katibul
Kharaj/urusan keuangan atau pajak
·
Katibul
Jundi/urusan tentara atau kemiliteran
·
Katibul
Qudha/urusan kehakiman
·
Katibul
Syurtan /urusan kepolisian
Pengangkatan Amir (pemimpin dari Imarat) dan Syaikh
al Quran
Pembentukan Angkatan Bersenjata, panglima besar
angkatan perangnya bernama Amirul Umara
Pembentukan Baitul Maal (kas negara)
·
Perbendaharaan
negara/Diwanul khazanah
·
Urusan
Hasil bumi /Diwanul Azra’a
·
Perlengkapan
tentara/Diwanul Khazainushsilah
Pembentukan Mahkamah Agung
·
Al Qadla,
mengurus perkara agama, hakimnya disebut qadli
·
Al Hisbah,
mengurus masalah umum, perdata maupun pidana, hakimnya Al Mustashib
·
An Nashar
Fil Mazhalim, menyelesaikan perkara banding dari tingkat al qadla dan al
hisbah, hakimnya Shahibul Madzalim
Kemajuan dalam bidang
Militer
Angkatan perang pada masa bani Abbasiyah terdiri
dari :
·
Al Jundul
Murtaziqah
·
Al Jundul
Muthauwilah, yaitu tentara sukarela
Lima karakteristik
pemerintahan Bani Abbasiyah
Khalifah dari keturunan arab murni sedangkan
menteri, gubernur , panglima dan pegawainya dari Mawali (ket. Persia)
Baghdad sebagai ibu kota
Ilmu pengetahuan dipandang sesuatu yang sangat
penting dan mulia
pengakuan terhadap kebebasan berpikir sebagai bagian
dari hak asasi manusia
para menteri bukan arab diberikan kebebasan penuh
dalam menjalankan pemerintahan dan mengembangkan peradaban Islam
Kemajuan Ilmu
Pendidikan
Bukti perkembangan pendidikan dan pengetahuan :
A.
Berdirinya
lembaga-lembaga pendidikan :
·
Darul
Hikmah,yang didirikan Harun Al-Rasyid dan disempurnakan oleh Kholifah
Al-Ma’mun.
·
Darul
Hikmah ini merupakan perguruan tinggi (universitas) yang luas dan memiliki
perpustakaan besar. Untuk belajar ilmu kedokteran, matematika, optika,
geografi, fisika, astronomi, sejarah, filsafat, dan lain-lain.
·
Madrasah-madrasah
·
Majelis
Mumadharuh, yaitu majelis tempat pertemuan para ulama, sarjana, ahli pikir dan
pujangga untuk membahas masalah-masalah ilmiah.
·
Berdirinya
perguruan tinggi “An-Nizhamiyah”. Guru besarnya “Imam Al-Ghazali”
B.
Berdirinya
kota pendidikan seperti : Mekah, Madinah, Kuffah, Damaskus, Hijjaj, Kairawan,
Mesir dll
C.
Berkembangnya
Ilmu Naqli spt :
·
Ilmu
tafsir : Ibnu Jarir ath Thobari, As Suda
·
Ilmu
Hadits : Imam Bukhori
·
Ilmu
Tasawuf
Peran Baitul Hikmah
dalam Transformasi Ilmu Pengetahuan
- Sebagai perpustakaan yang menyediakan buku-buku / literature dari berbagai sumber dan bahasa, sehingga menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi umat Islam.
- Sebagai lembaga penterjemah buku-buku / karya-karya asing ( Yunani, India, Persia ) ke dalam bahasa Arab, sehingga buku-buku asing tersebut dapat diketahui isinya oleh umat Islam dan dapat dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan muslim.
- Sebagai pusat kegiatan studi dan riset keilmuwan.. Dari kegiatan ini dapat melahirkan karya-karya besar dalam ilmu pengetahuan baik dalam ilmu Filsafat, Astronomi maupun Kedokteran.
- Sebagai tempat para ahli / ilmuwan muslim berkumpul untuk membahas dan berdiskusi tentang suatu ilmu atau masalah. Dari kegiatan ini dapat melahirkan ilmuwan-ilmuwan Muslim yang terkenal sepanjang sejarah baik ilmuwan dibidang Filsafat, Astronomi maupun Kedokteran.
Dampak Positif
Berdirinya Baitul Hikmah
1.
Ilmu
pengetahuan semakin berkembang.
2.
Melahirkan
ahli-ahli / ilmuwan-ilmuwan di bidang ilmu pengetahuan.
3.
Peradaban
dan kebudayaan Islam semakin maju.
4.
Melahirkan
karya-karya besar dalam ilmu pengetahuan.
Bidang-bidang Ilmu
Pengetahuan yang Berkembang pada Masa Dinasti Abbasiyah
1. Ilmu Filsafat
2. Ilmu Kedokteran
3. Ilmu Astronomi.
Bidang-bidang Ilmu
Agama Islam yang berkembang pada masa Dinasti Abbbasiyah
Perkembangan dan kemajuan Ilmu Agama Islam pada masa Dinasti Abbasiyah
ini ditandai dengan:
1.
Munculnya tokoh-tokoh / ulama-ulama besar dalam
ilmu agama Islam yang memiliki
integritas tinggi, seperti : Imam Syafii, Malik, Hanafi dan Hambali ( 4
imam mazhab fiqh ), Imam Bukhori, Muslim, Abu Dawud, At Tirmizi, An Nasai dan
Ibnu Majah ( 6 imam dalam ilmu Hadist )
2.
Lahirnya
karya-karya besar dan monumental di bidang ilmu agama Islam, seperti : Kutubussitah
(enam kitab Hadist), Tafsir At Tabari, Kitab Al Muwatta, Kitab Ar Risalah dan lain-lain.
3.
Berdirinya
Madrasah-madrasah mulai dari tingkat Dasar, Menengah dan tingkat Atas.
4.
Berdirinya
Majlis Munadzaroh, tempat membahas dan mendiskusikan persoalan agama yang
dianggap sulit untuk dipecahkan.
Faktor kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam
pada masa Bani Abbasiyah
- Adanya kontak antara Islam (Arab) dengan Persi, di mana Persia banyak berperan dalam pengembangan tradisi keilmuwan Yunani, salah satunya melalui Akademi Jundishabur.
- Peran keluarga Barmak yang sengaja dipanggil khalifah harun Ar Rasyid untuk mendidik keluarga istana dalam pengembangan keilmuwan.
- Adanya gerakan penerjemahan karya-karya Yunani ke dalam bahasa Arab. Pada waktu itu para penguasa dan masyarakat memberi penghargaan yang besar kepada para penerjemah.Salah satu bentuk penghargaan adalah ”para penerjemah diberi hadiah emas seberat buku yang berhasil ia terjemahkan”.
- Besarnya perhatian para khalifah Dinasti Abbasiyah terhadap ilmu pengetahuan terutama Harun Ar Rasyid dan Al Ma’mun yang sangat mencintai ilmu.
- Adanya percampuran berbagai kebudayaan seperti Persia, Yunani, India dan Arab.
- Para khalifah Dinasti Abbasiyah tidak memprioritaskan perluasan wilayah Islam karena wilayah kekuasaan Islam waktu itu sudah sangat luas. Oleh karena itu pemerintah dapat lebih berkonsentrasi mengurus urusan dalam negeri.
- Didirikannya pabrik kertas, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh kertas dengan harga yang murah. Dan juga memudahkan penyalinan naskah-naskah asing ke dalam bahasa Arab secara besar-besaran.
- Berdirinya lembaga Baitul Hikmah sebagai tempat penterjemahan, diskusi dan mengadakan penelitian.
Mengambil ibrah dari
perkembangan kebudayaan Islam pada masa Bani Abbasiyah
- Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah telah memberikan dampak positif terhadap kehidupan umat Islam. Banyak ilmuwan besar muslim yang melahirkan karya besar pada masa ini. Penemuan-penemuan ilmiah dibidang politik, sosial, budaya dan ilmu pengetahuan berikutnya.
- Pada masa Abbasiyah, Islam benar-benar mencapai puncak peradaban dan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan peradaban dunia.
- Hampir semua ilmu pengetahuan yang berkembang dasar-dasarnya telah ditemukan pada masa Abbasiyah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban menjadikan masyarakat Dinasti Abbasiyah hidup tenteram, perekonomian pun berjalan stabil. Para kholifahnya berhasil mengatsi muusuh-musuhnya.
bangunan arsitektur yang dizaman abbasiyah apa2saja?
BalasHapusSebutkan peran ilmuwan terhadap kemajuan peradaban/kebudayaan Islam pada masa dinasti Abbasiyah ??
BalasHapusTerima kasih
BalasHapus😊
BalasHapus