Tokoh-tokoh dan Hasil Karya yang Berperan dalam Bidang
Ilmu Pengetahuan
1. Tokoh-tokoh dan Hasil Karya di Bidang Filsafat
a.
Al – Kindi
Al Kindi adalah filsuf besar
pertama Islam. Ia lahir pada tahun 801 M (pada masa pemerintahan Harun
ar-Rasyid) dan meninggal pada tahun 869 M. Pada masa pemerintahan
khalifah-khalifah besar Dinasti Abbasiyah, yaitu al-Amin, al-Ma’mun,
al-Mu’tasim, al-Wasiq, dan al-Mutawakkil, ia diangkat sebagai guru dan tabib
kerajaan.
Al-Kindi lahir di Kufah dan
nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak bin Sabah bin Imran bin
Ismail bin Muhammad bin al-Asy’as bin Qais al-Kindi. Nama al-Kindi berasal dari
nama salah satu suku Arab yang besar sebelum Islam, yaitu suku Kindah.
Al-Kindi dikenal sebagai filsuf
muslim yang pertama karena ia adalah orang Islam pertama yang mendalami ilmu-ilmu
filsafat. Hingga abad ke-7 M, pengetahuan filsafat masih didominasi orang-orang
Kristen Suriah. Selain menerjemahkan, al-Kindi juga menyimpulkan karya-karya
filsafat Helenisme. Ia juga dikenal sebagai pemikir muslim pertama yang
menyelaraskan filsafat dan agama. Al-Kindi memandang filsafat sebagai ilmu yang
mulia. Ia melukiskan filsafat sebagai ilmu dari segala ilmu dan kearifan dari
segala kearifan. Filsafat bertujuan untuk memperkuat kedudukan agama dan
merupakan bagian dari kebudayaan Islam.
Karya Al Kindi
Karya-karya al-Kindi
berjumlah kurang lebih 270 buah. Karya tersebut kebanyakan berupa risalah-risalah pendek dan banyak yang sudah tidak ditemukan lagi. Karya
–karya itu dapat dikelompokkan dalam bidang filsafat, logika, ilmu hitung,
musik, astronomi, geometri, medis, astrologi, psikologi, politik, dan
meteorologi. Salah satu karya Al Kindi di bidang filsafat adalah Risalah fi
Madkhal al Mantiq bi Istifa al Qawl fih yang berisi tentang sebuah pengatar
logika. Dari karya-karyanya itu dapat diketahui bahwa al-Kindi adalah orang
yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam.
b. Al-farabi
Al-Farabi lahir di Farab pada tahun 870 M dan wafat di Aleppo (Suriah) pada
tahun 950 M. Nama lengkapnya adalah Abu
Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Uzlag al-Farabi. Ia selalu berpindah tempat dari waktu ke waktu. Ia dikenal rajin belajar
serta memiliki otak yang cerdas. Al-Farabi banyak belajar agama, bahasa Arab,
bahasa Turki, dan bahasa Persi. Setelah dewasa, ia pindah ke Baghdad dan
tinggal di sana selama 20 tahun serta mempelajari filsafat, logika, matematika,
etika, ilmu politik, dan musik. Al-Farabi mengarang beberapa buku dalam
berbagai bidang diantaranya logika, fisika, ilmu jiwa, kimia, ilmu politik, dan
musik.
Dua karya yang termasyur adalah al-Jam’u Baina
Ra’yi al-Hakimaini (mempertemukan dua pendapat filsuf, Plato dan
Aristoteles) dan Uyun al-Masail (pokok-pokok Persoalan).
Pendapat Al Farabi Tentang Negara
Ada Lima bentuk Negara , yaitu;
negara utama, negara orang-orang bodoh, negara orang-orang fasik, negara yang
berubah-ubah, dan negara sesat.
1. Negara utama (al-Madinah al
Fadlilah)
Negara utama adalah negara yang
penduduknya berada dalam kebahagiaan. Bentuk negara ini
dipimpin oleh para nabi dan dilanjutkan oleh filsuf.
2. Negara orang-orang bodoh adalah
negara yang penduduknya tidak mengenal kebahagiaan.
3. Negara orang-orang fasik (al-Madinah
al-Fasiqah)
Negara orang-orang fasik adalah
negara yang penduduknya mengenal kebahagiaan, tetapi tingkah laku mereka sama
dengan penduduk negara orang-orang bodoh.
4. Negara yang berubah-ubah (al-Madinah
al-Mutabaddilah)
Penduduk negara ini awalnya
mempunyai pikirkan dan pendapat seperti yang dimiliki penduduk negara utama,
tetapi mengalami kerusakan.
5. Negara sesat (al-Madinah
ad-Dallah)
Negara sesat adalah negara yang
pemimpinnya menganggap dirinya mendapat wahyu. Ia kemudian menipu orang banyak
dengan ucapan dan perbuatannya
c. Ibnu Sina
Ibnu Sina memiliki nama asli
Abu al-Husain bin Abdullah. Ia dilahirkan di Afsyanah, Bukhara pada tahun 890 M dan meninggal
di Hamdan pada tahun 1037 M. Ia merupakan seorang dokter
dan filsuf Islam yang ternama. Di Barat ia dikenal dengan nama Avicenna.
Sejak kecil, Ibnu Sina mempelajari Al-Qur’an dan ilmu-ilmu agama. Setelah itu,
ia mempelajari matematika, logika, fisika, geometri, astronomi, metafisika, dan
kedokteran.
Karya Ibnu Sina
Ibnu Sina meninggalkan tidak kurang dari 200 karya
tulis. Kebanyakan tulisan itu menggunakan bahasa Arab, sedangkan sebagian lain
menggunakan bahasa Persia. Buku-bukunya yang terkenal, antara lain seperti
berikut :
1.
Asy-Syifa’
(Penyembuhan). Sebuah buku yang menjadi literature penting dalam
dunia kedokteran di Eropa.
2.
Al-Qanun
fit-Tibb (Peraturan-peraturan dalam Kedokteran)
3.
Al-Isyarat
wa at-Tanbihat (Isyarat dalam Penjelasan)
4.
Mantiq
al-Masyriqiyyin (Logika Timur).
5.
‘Uyun al
Hikmah ( Mata air Hikmah ).
d. Ibnu Maskawaih
Ibnu Maskawaih lahir pada tahun
941 M dan meninggal pada tahun 1030 M. Nama lengkapnya adalah Abu Ali Ahmad bin
Muhammad bin Ya’kub bin Maskawaih terkenal sebagai ahli sejarah dan filsafat. Selain itu, ia juga seorang moralis, penyair,
serta ahli ilmu kimia.
Ibnu Maskawaih mempunyai
hubungan yang baik dengan para penguasa pada zamannya. Ia pernah mengabdi
kepada Abu Fadl al-Amid sebagai pustakawan. Setelah itu, ia mengabdi kepada
putranya, Abu al-Fath Ali bin Muhammad. Kedua orang tersebut menjadi menteri
pada masa Dinasti Buwaihiyah. Ia juga pernah mengabdi kepada Adud Daulah,
seorang penguasa Dinasti Buwaihiyah. Ibnu Maskawaih merupakan seorang pemikir
muslim yang produktif
Karya Ibnu Miskawaih
Beberapa karya tulisnya yang
sampai kini masih ada, antara lain sebagai berikut :
1.
Al-Fauz
al-Akbar (Kemenangan Besar)
2.
Al-Fauz
al-Asgar (Kemenangan Kecil)
3.
Tajarib al-Umam (Pengalaman Bangsa-bangsa)
4.
Uns
al-Farid (Kesenangan yang tiada tara)
5.
Tartib
as-Sa’adah (Akhlaq dan politik)
6.
As-Siyas (Aturan hidup)
7.
Jawidan
Khirad (Ungkapan Bijak)
8.
Tahzib al-Akhlaq (Pembinaan Akhlaq)
Pemikiran filosofis Ibnu Maskawaih yang ditunjukkan pada
etika dan moral dimuat dalam tiga bukunyaq, yaitu Tartib as-Sa’adah, Tahzib
al-Akhlaq, dan Jawidan Khirad
e. Al-Gazali
Al-Gazali lahir di kota
Gazalah, sebuah kota kecil di dekat Tus, Khurasan. Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad at-Tusi al-Gazali.
Ia lahir pada tahun 1058 M dan meninggal pada tahun 1111 M. Al-Gazali adalah seorang
pemikir, teolog, filsuf, dan sufi termasyhur sepanjang sejarah Islam.
Ia lahir dari keluarga sederhana yang taat beragama.
Pendidikannya dimulai dengan belajar Al-Qur’an dari ayahnya sendiri.
Sepeninggal ayahnya, ia dan saudaranya dititipkan pada Ahmad bin Muhammad
ar-Razikani, seorang temah ayahnya dan sufi besar. Dari ar-Razikani, al-Gazali
mempelajari ilmu fiqih, riwayat hidup, dan kehidupan spiritual para wali. Ia
kemudian melanjutkan pendidikannya ke Jurjan dan berguru pada Imam Abu Nasr
al-Isma’il. Beberapa tahun kemudian, ia pergi ke Nisabur dan memasuki Madrasah
Nizamiyah, yaitu madrasah yang didirikan oleh Nizamuk Mulk, perdana menteri
dari Dinasti Saljuk. Di sana, al-Gazali berguru kepada Imam Haramah al-Juwaini
tentang ilmu usul fiqih, ilmu mantiq, dan ilmu kalam. Karena bakatnya,
al-Gazali diangkat sebagai asisten yang menggantikan al-Juwaini mengajar jika
ia berhalangan hadir.
Karya Al Ghazali
Di Nisabur ini, bakat menulis
al-Gazali berkembang. Ia menulis hampir 100 buku tentang teologi, fiqih, tasawwuf, akhlak, dan
autobiografi dalam bahasa Arab dan Persia. Karena keahliannya di berbagai bidang ilmu, baik filsafat,
ilmu kalam, fiqh dan tasawuf maka Ia
mendapat gelar Hujjatul Islam.
Diantara bukunya yang terkenal adalah sebagai berikut :
1.
Maqasid
al-falasiyah (Tujuan dari Filsuf)
2.
Tahafut
al-Falasiyah (Kekacauan para Filsuf)
3.
Ihya’Ulumudin
(Menghidupkan ilmu-ilmu Agama). Berisi tentang
perpaduan antara fiqh dan tasawuf dan merupakan buku yang terkenal dalam ilmu
tasawuf dan ilmu kalam.
4.
Al-Munqiz min ad-Dalal (Penyelamat dari Kesesatan)
f. Ibnu Rusyd
Ia seorang filsuf ulung yang
juga ahli ilmu Al-Qur’an dan ilmu-ilmu yang lain, seperti biologi, kedokteran,
dan astronomi. Ibnu Rusyd lahir di Cordova, Spanyol pada tahun 1126
M dan meninggal di Maroko pada tahun 1198 M. Di Barat/Eropa dia dikenal dengan
nama Averroes. Ulasan-ulasannya terhadap filsafat Aristoteles
berpengaruh besar pada kalangan ilmuwan di Eropa sehingga muncul di sana suatu
aliran filsafat yang dinisbahkan pada namanya, yaitu Averroisme. Salah
satu dampak pemikiran Ibnu Rusyd di Eropa adalah terjadinya kebebasan berpikir
di sana.
Karya Ibnu Rusyd
Diantara karyanya ialah Fasl al-Maqal fi ma baina
asy-Syari’ah wal Hikmah minal Ittisal (Pembeda yang jelas hubungan antara
Syariat dan Filsafat). Al-Kasyf’an Manahij al-Adillah fi Aqaid al-Millah (Menyingkap
Metodologi Dalil dalam Akidah Agama), dan Tahafut at-Tahafut (Kerancauan
Berpikir dalam buku kerancauan filsafat). Buku terakhir ini ditujukan untuk
membantah pendapat-pendapat al-Gazali dalam buku Tahafut al-Falasifah
(Kerancauan Filsafat). Selain seorang filsuf, Ibnu Rusyd juga seorang dokter
dan ahli hukum Islam (fiqih). Kitab fiqihnya yang terkenal adalah Bidayatul
Mujtahid (Permulaan bagi Mujtahid).
2. Tokoh – tokoh dan Hasil Karya di Bidang Kedokteran
a.
Ibnu
Musawah
Nama lengkapnya adalah Abu Zakariya Yuhana bin
Musawah. Ia seorang dokter yang masyhur pada abad ke-9 M/3 H. Kariernya sebagai
dokter dimulai sejak masa khalifah Harun ar-Rasyid hingga al-Mutawakkil. Ia
pernah menjadi dokter istana dan terkenal sebagai dokter spesialis diet. Diantara
karyanya yang terpenting ialah An-Nawadir at-Tibbiyah, sebuah kumpulan
aforisme medis, dan Kitab al-Azmina, sebuah deskripsi tentang musim
sepanjang tahun. Ia juga banyak berjasa dalam menerjelahkan buku-buku
kedokteran Yunani.
b.
Jabir bin Hayyan
Jabir bin Hayyan dikenal sebagai seorang ahli kimia
dan dokter termasyhur. Di Barat, ia terkenal dengan nama Geber. Ia lahir di Tus
pada tahun 721 M dan meninggal pada tahun 815 M di Kufah. Ia dekat dengan
keluarga khalifah Dinasti Abbasiyah di Baghdad karena hubungan baiknya dengan
keluarga Barmak. Seiring dengan tersingkirnya keluarga Barmak pada masa
Khalifah Harun ar-Rasyid, ia ikut menyingkir ke Kufah hingga wafat.
Selain ilmu kimia, Jabir bin Hayyan juga menulis
tentang logika, matematika, kedokteran, dan fisika. Karya tulisnya berjumlah
hamper 80 buah dan banyak diterjemahkan ke dalam bahasa latin. Diantara karya
tulisnya adalah at-Tajmi’ dan az-Zi’biq asy-Syargiy
c.
Ar-Razi
Ar-Razi adalah seorang dokter dan filsuf besar pada
zamannya. Nama lengkapnya Abu bakar Muhammad bin Zakaria ar Razi. Ia berasal
dari Persia. Ia lahir di Ray pada tahun 865 M dan wafat pada tahun 932 M di
kota yang sama. Setelah mempelajari matematika, astronomi, logika, sastra, dan
kimia, ia memusatkan perhatiannya pada kedokteran, dan filsafat.
Kesungguhan ar-Razi untuk belajar, meneliti, dan
menulis sangat luar biasa. Ia pernah menulis dalam setahun lebih dari 20.000
lembar kertas. Karya ar-Razi mencapai 232 buku atau risalah dan kebanyakan
dalam bidang kedokteran.
Karya tulisnya yang terbesar adalah al-Hawi, sebuah
Ensiklopedi Kedokteran yang berjumlah 20 jilid. Buku ini mengandung ilmu
kedokteran Yunani, Arab, dan Suriah yang ditulis dari hasil penelitian ar-Razi
sendiri. Buku tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa latin pada tahun 1279 M.
Sejak itu, buku tersebut dipakai sebagai rujukan di universitas –universitas
Eropa hingga abad ke-17 M. Bukunya yang lain adalah Fi al-Judari wa al-Hasbat.
Buku ini membahas penyakit campak dan cacar yang diterjemahkan ke dalam bahasa
latin. Pada tahun 1866 M, buku itu dicetak untuk yang ke-40 kalinya.
d.
Ibnu Sina
Ketika membicarakan filsafat, kita telah mengenal
Ibnu Sina. Di Barat ia dikenal dengan nama Avicenna. Konon, karyanya mencapai
200 buah yang meliputi filsafat, kedokteran, geometri, astronomi, teologi,
filologi, dan kesenian. Karya monumentalnya berjudul Al-Qanun fit-Tibb. Buku
ini merupakan kumpulan pemikiran kedokteran Yunani-Arab. Karya Ibnu Sina ini
dipakai sebagai buku panduan bagi para mahasiswa yang mempelajarai kedokteran
dari abad ke-12 sampai abad ke-17 M. Buku ini membedakan antara mediastinum dan
pleurisy (pembengkakan pada paru-paru); mengenai kemungkinan penalaran wabah
penyakit phthisis (penyakit saluran pernafasan, utamanya asma dan TBC) melalui
pernafasan dan penyebaran berbagai penyakit melalui air dan debu. Ibnu Sina
juga memberikan diagnosis ilmiah tentang penyakit ankylostomisis dan
menyebutkan cacing pita sebagai penyebabnya. Sekitar 170 jenis obat-obatan
disebutkan dalam buku ini.
3. Tokoh-tokoh dan Hasil Karya di Bidang Astronomi
a.
Al-Battani
Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Jabir bin
Sinan al-Battani. Ia termasuk astronom Arab terbesar. Astronom yang dilahirkan
sekitar tahun 858 M ini bekerja di observatorium yang dibangun oleh Khalifah
al-Ma’mun. Ia wafat pada tahun 929 M di Kasr al-Jis, sebelah Timur Sungai
Tigris/ Dajlah. Diantara karyanya ialah Kitab al-Buruj fi ma baina Arba’
al-Falak, sebuah buku yang berbicara tentang naiknya tanda-tanda zodiac,
dan memberikan penyelesaian terhadap persoalan-persoalan astrologis. Kitabnya
yang berjudul Risalat fi Tahqiq Akdar al-Ittisalat berisi uraian
mengenali penentuan secara tepat kuantitas dari penerapan-penerapan astrologis.
b.
Al-Biruni
Al-Biruni adalah saintis muslim terkemuka pada masa
Abbasiyah. Selain ahli astronomi, ia juga ahli dalam bidang kedokteran, fisika,
dan matematika. Ilmuwan bernama lengkap Abu ar-Rayhan Muhamamd bin Ahmad
al-Biruni ini lahir di pinggiran kota Khawirizmi pada tahun 973 M. Ia telah
berjasa dalam menentukan arah kiblat. Selama hidupnya ia telah menulis banyak
buku, seperti Kitab at-Tafhim li Awa’il Sina’i at Tanjim (berisi
astronomi, geometri, aritmatika dan astrologi). Karya lainnya adalah al-Qanun
al-Ma’udi (ketentuan-ketentuan al-Mas’udi), Kitab al-Hind (buku
tenang India), dan Maqalid ‘Ilm al-Hay’ah (kunci ilmu perbintangan).
Pada tahun 1048 M ia meninggal di Ghazna.
c.
Al Khawarizmi
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Musa Al
Khawarizmi. Ia hidup pada tahun 780-850 M/194- 266 H.Di samping ahli dibidang
astronomi ia juga ahli di bidang matematika. Salah satu jasanya di bidang
matematika adalah menyusun buku tentang al
jabar ( dalam bahasa Inggris disebut Al goritme ) yang berjudul Muktasar
fi Hissab al jabiwa al muqaballah ( Ringkasan Perhitungan Al jabar dan
Perbandingan ) yang disusun pada tahun 825 pada
masa pemerintahan Al Makmun. Ia dikenal sebagai Bapak Al Jabar dan di
Barat / Eropa dikenal dengan nama Algoarisme / Algorisme.
Di samping itu ia juga berhasil menemukan angka
“nol” ( 0 ) yang dalam bahasa Arab disebut “sifr” dalam bukunya Al jam’wa at
Tafriq bi Hisab al Hind (
Menambah dan memecah dengan perhitungan
India ). Pada mulanya angka 1 sampai 9
berasal dari Hindu (India), kemudian dikembangkan oleh umat Islam (Arab), sehingga angka 1
sampai 9 dan angka nol ( 0 ) disebut
sebagai angka (bilangan) Arab, kemudian berkembang lagi menjadi angka
(bilangan) Latin.
Tokoh-tokoh yang Berperan dalam Bidang Ilmu Agama Islam
dan Karya-karyanya
- Tokoh-tokoh Ilmu Hadist, Perkembangan dan Karya Besarnya
- Tokoh-tokoh Ilmu Tafsir, Perkembangan dan Karya Besarnya
- Tokoh-tokoh Ilmu Fiqh, Perkembangan dan Karya Besarnya
- Tokoh-tokoh Ilmu Tasawuf, Perkembangan dan Karya Besarnya.
1. Tokoh-tokoh Ilmu Hadist, Perkembangan dan Karya Besarnya
BUKHARI, karyanya antara lain Sahih al-Bukhari, at-Tarikh as-Sagir,
at-Tarikh, al-Ausat, Tafsir al-Musnad al-Kabir, Kitab al-illal,
Kitab ad-Duafa, Asami as-Sahab, dan Kitab al-Kura.
MUSLIM, karya terbesarnya adalah al-Jami’as-Shahih
Muslim yang lebih dikenal dengan sebutan Shahih Muslim.
Hadits-hadits yang dimuat dalam Shahih Muslim adalah hadits yang telah
disepakati dan disaring dari 300.000 hadits yang diketahuinya
ABU
DAWUD, karyanya yaitu Sunan Abi Dawud. Para ulama
memasukkan kitab tersebut ke dalam kutubus-sittahh atau enam hadits
utama. Kitab hadits itu memuat 4.800 hadits dari sekitar 500.000 hadits yang
dikumpulkannya. Kitab Sunan Abi Dawud merupakan yang paling popular diantara
karangan-karangan Abu Dawud yang berjumlah 20 judul. Tidak kurang dari 13 judul
kitab telah ditulis untuk mengulas karya tersebut dalam bentuk syarh
(komentar), mukhtasar (ringkasan), dan tahzib (revisi).
AT
TIRMIDZI , diantara kelebihan Sunan at-Tirmidzi adalah
pencantuman riwayat dari sahabat lain mengenai suatu masalah yang dibahas dalam
hadits pokok, baik yang isinya semakna, berbeda, maupun bertentangan secara
langsung atau tidak langsung. Hal itu membuat pembahasan suatu masalah dalam
Sunan at-Tirmizi lebih mudah dipahami daripada dalam Sahih al-Bukhari atau
Sahih at-Tirmizi lebih mudah dipahami daripada dalam Sahih al-Bukhari atau
Sahih Muslim. Apabila kitab Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim hanya dapat
dipahami oleh seorang ahli, Sunan at-Tirmizi dapat dipahami oleh siapa pun.
AN-NASA’I menulis beberapa kitab, as-Sunan
al-Kubra (Sunah-sunah yang Agung), as-Sunan al-Mujtaba’ (Sunah-Sunah
Pilihan) yang terkenal dengan Sunan an Nasa’i, Kitab at-Tamyiz
(Kitab Pembeda), Kitab ad-Duafa (Kitab tentang Orang-orang Kecil), Khasa’is
Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib (Keistimewaan Amirul Mu’minin Ali bin
Abi Thalib), Musnad Ali (Hadits dari Ali), dan Musnad Malik
(Kitab Hadits dari Malik), dan tafsir.
Kitab as-Sunan
al-Mujtaba’ atau lebih dikenal Sunan An Nasa’i merupakan kitab yang
terkenal dari Imam an-Nasa’i pada saat
ini. Kitab ini memuat 5.716 hadits dan termasuk dalam kutubussittah.
Usaha-usaha untuk memelihara hadits diantaranya
sebagai berikut :
1.
Menghafal
hadits-hadits
2.
Memperbaiki
susunan kitab-kitab hadits
3.
Mengumpulkan
hadits-hadits yang masih berserakkan ke dalam bagian-bagian yang lebih
sistematis
4.
Membuat
kitab syarah atau penjelasan terhadap kitab-kitab hadits terdahulu
Beberapa jenis kitab yang dihasilkan para ulama dalam
periode ini adalah sebagai berikut :
1.
Kitab Mustakhrij
Yaitu kitab yang dihasilkan dengan metode istikhraj.
Cara kerja metode ini adalah mengambil hadits dari seorang ulama hadits tertentu, lalu
meriwayatkannya dengan sanad sendiri yang berbeda dari sanad ulama tersebut.
2.
Kitab Atraf
Yaitu kitab yang menyebut sebagian dari teks atau
matan hadits saja, kemudian menjelaskan seluruh sanad dari matan itu.
3.
Kitab Mustadrak
Yaitu kitab yang menghimpun hadits-hadits yang
memiliki syarah dari al-Bukhari dan Muslim atau
salah satu diantara keduanya.
4.
Kitab Jami’
Yaitu kitab yang menghimpun hadits-hadits yang telah
termuat dalam kitab-kitab yang telah ada
2. Tokoh-tokoh Ilmu Tafsir, Perkembangan dan Karya Besarnya
Abu
Ja’far Muhammad bin Jarir at Thabari,
Fakhruddin
Ar Razi,
Az
Zamakhsyari
Abu Ja’far Muhammad
bin Jarir at Thabari,
Karya terbesar at-Tabari di
bidang tafsir adalah sebuah kitab yang berjudul Jami’al- Bayan fi Tafsir
Al-Qur’an yang bisa disingkat at-Tafsir atau Tafsir Tabari.
Dalam kitab itu, at-Tabari menyebutkan bahwa tafsir yang baik adalah tafsir
yang juga menghargai pendapat para Sahabat dan Tabiin. Selain dalam ilmu Tafsir
Ia juga menghasilkan beberapa karya lain, diantaranya Tarikh ar-Rasul wa
al-Muluk (Sejarah para Rasul dan Raja-raja). Tarikh ar-Rijal (Sejarah
Para Tokoh), dan Tahzib al-Asar (Sebuah buku dalam bidang hadits)
Fakhruddin Ar Razi,
Nama lengkap Abu Abdullah Muhamamd bin Umar bin
Usain at-Taimi al-Bakhri. Ia juga dikenal dengan nama ar-Razi atau Imam Fatkhruddin. Ia lahir di
Ray, Iran pada tahun 1149 M dan meninggal di Heart, Afganistan pada tahun 1209
M. Beberapa karyanya dalam ilmu kalam adalah al-Matalib al-Aliyah min al-llm
al-Ilahi, Asas Taqdis dan al-Arba’in fi Usuluddin.
Dalam bidang tasawwuf karyanya adalah hikmah al-Irsyad dan an-Nazar
ila Lata’if al-Assas dan Kitab Syarh ‘Uyun al-Hikmah. Dalam bidang
filsafat karyanya adalah Kitab Syarh Qism al-Ilahiyat min al-Isyarah
li Ibn Sina dan Lubah al-Isyarah. Ia juga menuliskan buku dalam
bidang sejarah, antara lain Kitab Manaqib al-Imam asy-Syafi’i dan Kitab Syarh
Saqt al-Zind li al-Mu’ri. Salah satu bukunya dalam bidang usul fiqih adalah
al-Mahsuf fi ‘Ilm Usul al-Fiqh.
Az Zamakhsyari
Az-Zamakhsyari memiliki nama
lengkap Abu Kasim Mahmud bin Umar az-Zamakhsari. Ia lahir di Khawarizmi tahun
1075 M dan meninggal di Jurjaniyah tahun 1134 M. Karya tafsir az-Zamakhsyari
yang sangat terkenal adalah al-Kasyaf an Haqaid at-Tanzil wa Uyun al-Aqawil (Penyingkap
Tabir Hakikat Wahyu dan Mata Air Hikmah) yang selesai ditulis pada tahun 1134
M. Dalam kitab ini, az-Zamakhsyari menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan
merunjuk pada balaghoh atau keindahan retorika untuk membuktikan sebagian aspek
mukjizat Al-Qur’an. Kitab ini dikritik karena disisipi pandangan Muktazilah.
3. Tokoh-tokoh Ilmu Fiqh, Perkembangan dan Karya Besarnya
Imam Hanafi,
Imam
Hanafi lahir di Kufah pada tahun 699 M/80 H dan meninggal di Baghdad pada tahun
776 M/157 H. Imam Hanafi memiliki banyak guru dari kalangan
tabiin, seperti Ata’ bin bin Abi Rabah, Imam Nafi Maula bin Amr, dan Imam
Hammad bin Abi Sulaiman. Selain mendalami ilmu fiqih, Imam Hanafi juga
mendalami hadits dan tafsir. Kedua ilmu itu sangat erat kaitannya denga ilmu
fiqih. Dalam menetapkan sebuah hukum, Imam Hanafi menggunakan beberapa dasar,
yaitu Al-Qur’an, sunah Rasulullah SAW, fatwa dari sahabat, kias, istihsan,
ijmak, dan urf. Pemikirannya dalam fiqh sebagian besar diikuti oleh umat Islam
di Turki, Mesir, Turkistan, Afganistan, India dan Pakistan.
Imam Malik,
Imam Malik merupakan keturunan Yaman yang lahir di
Madinah pada tahun 715 M/93 H dan
meninggal di kota yang sama pada tahun 795 M/179 H. Nama lengkapnya adalah
Abdullah Malik bin Abi Amir bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris
al-Asbani. Kitab termasyhur yang ditulis oleh Imam Malik adalah
al-Muwatta’. Inilah kitab hukum Islam tertua yang sampai pada kita. Kitab itu
ditulis atas permintaan Khalifah al-Mansur dan selesai penulisannya pada masa
Khalifah al-Mahdi. Kitab itu merupakan kitab hadits sekaligus kitab fiqih
karena berisi hadits-hadits yang berkaitan dengan bidang-bidang fiqih
Imam Syafi’I
Imam Syafi’i lahir di Gaza,
Palestina pada tahun 767 M/150 H dan meninggal di Fustat, Kairo pada tahun 820
M/204 H. Beberapa karya tulisnya adalah ar-Risalah (membahas tentang usul
fiqih), al-Umm (membahas kitab fiqih yang menyeluruh), al-Musnad (berisi
hadits-hadits nabi), dan ikhtilaf al-Hadits (hadits mengenai perbedaan-perbedaan
dalam hadits).
Imam Hambali
Imam Hambali lahir di Baghdad
pada tahun 708 M/164 H dan meninggal di tempat yang sama pada tahun 855 M/241
H. Nama lengkapnya Ahmad bin Muhammad bin Hambal.Ia hidup pada masa khalifah al
Makmun sampai masa al Mutawakkil. Karya besar dalam ilmu hadits yaitu Kitab
al-Musnad yang menghimpun 40.000 hadits yang disusun berdasarkan tertib nama
sahabat yang meriwayatkannya, kebanyakan hadits dalam kitab al-Musnad
berderajat sahih dan hanya sedikit sekali yang berderajat dhaif.
Beberapa karya tulisnya yang
lain adalah Kitab as Salah, Ar Roddu ‘ala az Zindiq (sebuah risalah tentang
sanggahannya terhadap ajaran Muktazilah), Kitab At Tarikh (Kitab Sejarah),
Tafsir Al-Qur’an, Kitab an-Nasikh wal Munsukh, Kitab al-Muqaddam wa al-Muakhkhar,
Kitab al-Manasikh al-Kahir, Kitab al-Illahh, Kitab al-Wara, dan Kitab Ta’at
ar-Rasul
4. Tokoh-tokoh Ilmu Tasawuf, Perkembangan dan Karya
Besarnya.
Diantara tokoh tasawuf Suni adalah :
1.
Al-Haris bin Asad al-Muhasibi yang wafat tahun 838 M di Baghdad. Ia meninggalkan beberapa karya antara
lain ar-Ri’ayat li Huquqillah (menjaga hak-hak Alloh, mengajarkan kita
disiplin diri atau muhasabah), Kitab Al Wasaya (mengurai perilaku
hidup zuhud), Fasl fi mahabbah (mengungkap kecintaannya kepada Tuhan).
2.
Junaid al Baghdadi, menurut pendapatnya memperdalam
pengenalan kepada Alloh harus bersamaan dengan pengingkatan amal dan disiplin
diri.
3.
Abu Nasr as Sarraj at Tusi yang menulis Kitab al Luma’
Adapun tasawuf yang bersifat filsafat adalah tasawuf yang sudah tercampur
dengan metafisika. Tasawuf model ini juga disebut tasawuf filsafat. Diantara
tokohnya adalah :
1.
Zunnun al-Misri yang wafat tahun 899 M di Iskandariah. Selain
ahli tasawuf ia juga dikenal ahli kimia dan ahli tulisan Mesir kuno ( hieroglif
). Ia sering disebut sebagai bapak teori ma’rifat.
2.
Abu Yazid al-Bustami yang wafat tahun 875 M di Bistam.
3.
Husain
bin Mansur al Hallaj yang terkenal dengan teorinya hulul dan al Haqiqat al Muhammadiyah.
Identifikasi Kebudayaan / Beradaban Pada Masa Bani
Abbasiyah
Dengan ringkas
pengidentifikasian terangkum sebagai berikut :
- Bani Abbasiyah cukup cerdas dari pengalaman, bahwa sebuah negara menjadi kuat dikarenakan militernya kuat, rakyat menjadi kuat karena mendapatkan pengayoman, ketenangan , ketentraman dari militer yang memang untuk membela rakyat.
- Militer yang dibangun abbasiyah, bukan militerisme tetapi militer yang membesarkan rakyat dan dibesarkan rakyat untuk tujuan daulat rakyat.
- Penguatan di bidang militer akan menciptakan stabilitas politik yang dikembangkan dan berdampak positif pada kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan, ekonomi,sosial dan kebudayaan.
- Kemajuan Abbasiyah merupakan buah dari setrategi politik yang dikembangkan dengan pendekatan kepentingan bersama. Bani abbasiyah dapat mengendalikan dari berbagai kepentingan untuk satu tujuan yaitu kemulyaan Islam, kesejahteraan dan keadilan masyarakat secara menyeluruh.
- Penataan internal mulai dari khalifah secara pribadi, para menteri, para pejabat negara, wazir, gubenur sampai dengan pimpinan ditingkat paling bawah.Kekhalifahan ini didirikan dengan tekat satu, yaitu bersatu untuk memakmurkan dunia Islam dan meninggikan kalimat Allah di muka bumi.
- Sistem politik dengan mengedepankan demokrasi atau musyawarah dengan seluruh jajaran kekhalifahan bersama rakyat dan membuahkan keputusan yang memuaskan di semua fihak.
- Kedisiplinan, ketertiban dengan dasar kejujuran dan pengabdian yang dilaksan akan oleh semua fihak, dengan tetap menjaga kehormatan pribadi dan keteladanan umum, menjadikan kekhalifahan sangatlah berwibawa dimata lawan dan kawan.
- Sealain itu hal yang prinsipil dan organ, yaitu berkat rahmat Alla SWT. Yang diberikan dinasti abbasiyah, sehingga mengalami kejayaan sampai 500 tahun. Ini semua merupakan kemurahan dan karunia Allah SWT.
Tokoh Ilmuwan Muslim Masa Bani
Abbasiyah
1.
Ilmu Hadis : Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At
Tirmidzi , An Nasa’I dan Ibnu Majah
2.
Tafsir : Abu Ja’far Muhammad bin Jarir at Thabari, Fakhruddin Ar Razi, Az
Zamakhsyari
3.
Ilmu Fiqih : Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’I dan Imam hambali
4.
Ilmu Tasawuf : Kharis bin Asad al Muhasibi, Abu Nashr as Sarraj at Tusi, Abu Thalib al
Maki, Abu Bakar al Kalabasi, Dzunun al Misri, Abu Yazid al bistami
Ilmuwan Muslim Masa Bani Abbasiyah
1.
Ilmu Filsafat : Al Kindi, Ar Razi, Al Farabi, Ibnu Sinna, Ibnu Maskawaih dan Al Ghozali
2.
Ilmu Astronomi : Abu Mansur Al
Fallaki, Jabir Batani, Abu Hasan dan Raihan al Biruni
3.
Ilmu Kedokteran : Ibnu Sina, Ibnu
Rusydi, al Kindi, Jabir bin Hayyan, Ibnu Sahal, Abu Bakar ar Razi dan Ali bin Abbass
4.
Ilmu Matematika : Al Kindi, Al Khawarizmi, Al Fazari dan Al Farghani.
Prestasi Bani Abbasiyah :
·
Bani Abbasiyah cukup cerdas dari pengalaman,
bahwa sebuah negara menjadi kuat dikarenakan militernya kuat, rakyat menjadi
kuat karena mendapatkan pengayoman, ketenangan , ketentraman dari militer yang
memang untuk membela rakyat.
·
Militer yang dibangun abbasiyah, bukan
militerisme tetapi militer yang membesarkan rakyat dan dibesarkan rakyat untuk
tujuan daulat rakyat.
·
Penguatan di bidang militer akan menciptakan
stabilitas politik yang dikembangkan dan berdampak positif pada
kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan, ekonomi,sosial dan kebudayaan.
·
Kemajuan Abbasiyah merupakan buah dari setrategi
politik yang dikembangkan dengan pendekatan kepentingan bersama. Bani abbasiyah
dapat mengendalikan dari berbagai kepentingan untuk satu tujuan yaitu kemulyaan
Islam, kesejahteraan dan keadilan masyarakat secara menyeluruh.
·
Penataan internal mulai dari khalifah secara
pribadi, para menteri, para pejabat negara, wazir, gubenur sampai dengan
pimpinan ditingkat paling bawah.Kekhalifahan ini didirikan dengan tekat satu,
yaitu bersatu untuk memakmurkan dunia Islam dan meninggikan kalimat Allah di
muka bumi.
·
Sistem politik dengan mengedepankan demokrasi
atau musyawarah dengan seluruh jajaran kekhalifahan bersama rakyat dan
membuahkan keputusan yang memuaskan di semua fihak.
·
Kedisiplinan, ketertiban dengan dasar kejujuran
dan pengabdian yang dilaksan akan oleh semua fihak, dengan tetap menjaga
kehormatan pribadi dan keteladanan umum, menjadikan kekhalifahan sangatlah
berwibawa dimata lawan dan kawan.
·
Sealain itu hal yang prinsipil dan organ, yaitu
berkat rahmat Alla SWT. Yang diberikan dinasti abbasiyah, sehingga mengalami
kejayaan sampai 500 tahun. Ini semua merupakan kemurahan dan karunia Allah SWT.
very nice is describe
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBermanfaat sekali, terima kasih
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusNice people👍
BalasHapusMantap👍
BalasHapusSyukron...
BalasHapusSip dah, berfaedah banget dah
BalasHapusKurang banyak lagi disana ada sekitar 9 saya butuhkan 15 lebih tenteng tokoh ilmuan di bidang nya
BalasHapusDan terimakasih ya
thk u much
BalasHapusasiyap baqron
BalasHapusIya good
BalasHapusBidang sastra nya mana guys
BalasHapusBermanfaat sekali ini buat saya
BalasHapusthnks
BalasHapusSangat bermanfaat dan menambah pengetahuan
BalasHapusThank you sangat membantu sekali
BalasHapusTerimakasih sangat membantu ��
BalasHapus⠀⠀⠀⠀⠀⠀⣠⣴⣶⣿⠿⢿⣶⣶⣦⣄⠀⠀⠀⠀
BalasHapus⠀⠀⠀⠀⠀⣼⡿⠋⠁⠀⠀⠀⢀⣈⠙⢿⣷⡄⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⢸⣿⠁⠀⢀⣴⣿⠿⠿⠿⠿⠿⢿⣷⣄⠀
⠀⢀⣀⣠⣾⣿⡇⠀⣾⣿⡄⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠹⣧
⣾⡿⠉⠉⣿⠀⡇⠀⠸⣿⡌⠓⠶⠤⣤⡤⠶⢚⣻⡟
⣿⣧⠖⠒⣿⡄⡇⠀⠀⠙⢿⣷⣶⣶⣶⣶⣶⢿⣿⠀
⣿⡇⠀⠀⣿⡇⢰⠀⠀⠀⠀⠈⠉⠉⠉⠁⠀⠀⣿⠀
⣿⡇⠀⠀⣿⡇⠈⡄⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⢀⣿⣿⠀
⣿⣷⠀⠀⣿⡇⠀⠘⠦⣄⣀⣀⣀⣀⣀⡤⠊⠀⣿⠀
⢿⣿⣤⣀⣿⡇⠀⠀⠀⢀⣀⣉⡉⠁⣀⡀⠀⣾⡟⠀
⠀⠉⠛⠛⣿⡇⠀⠀⠀⠀⣿⡟⣿⡟⠋⠀⢰⣿⠃⠀
⠀⠀⠀⠀⣿⣧⠀⠀⠀⢀⣿⠃⣿⣇⠀⢀⣸⡯⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠹⢿⣶⣶⣶⠿⠃⠀⠈⠛⠛⠛⠛⠁⠀
Thank you sangat bermanfaat & menambah pengetahuan
BalasHapus